Aku merasa sangat beruntung, karena aku berhasil keterima di sekolah unggulan. Alhamdulillah. Aku bisa satu sekolah lagi sama sahabat- sahabat yang udah berjuang bersama, meskipun satu personil memutuskan memilih jalan yang berbeda demi masa depannya. Tapi bukan berarti pisah kan? Kita masih ngeliat ke langit yang sama kok :3
Dan juga sekolah yang pada akhirnya menjadi pilihan pasti itu, irit bensin. Karena memang, hanya berjarak kurang dari 300 m, kurang malahan. Dan juga mama nyuruh masuk sekolah itu.
Satu alasan lagi kenapa aku merasa sangat beruntung udah milih masuk situ, karena dia. Kalo aja kemaren- kemaren masuk vidatra (selangkah lagi, tinggal daftar ulang) kemungkinan bakal ketemu dia nyaris 0%
Udah deh, kata 'kalo' nya ilangin aja. Yang udah berlalu biarlah berlalu (eaakk). Toh sekarang udah bahagia satu sekolah sama temen- temen tersayang. Dan di sekolah yang dari tadi ini belum saya sebutkan namanya, ada dia disana. Tapi dia terlalu tinggi, tidak terjangkau. Sedangkan aku pendek, makanya aku harus bisa terbang, atau pake tangga. Tapi gak mau pake jatoh loh ya, karena jatoh dari ketinggian yang kek gitu itu sakiiit. Luka parah. Tambah lagi that scars won't ever fade away, right? It will always there, in your heart. Eh salah, here in my heart.
Ah curhat kan jadinya.
Pokoknya,
Big big proud to be one of them, my beloved school, SMANSA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar